Blog Archives

Menjelajah Kalbar

Blusukkan di  Mandor  Kalimantan Barat

Blusukkan di Mandor Kalimantan Barat

Tanggal merah pada Selasa 2 Juni 2015, tepatnya saat libur Waisak tahun 2015, suami ngajak menjelajah Kalimantan. Kebetulan ada kawan yang punya ladang di daerah Mandor Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Sudah hampir dua tahun kami di Kalimantan Barat, baru kali ini sempet blusukkan.

Perjalanan Mempawah-Mandor ditempuh sekitar satu jam lebih. Kami menempuh jalur Anjungan yang konturnya berbukit-bukit. Setengah jam perjalanan awal, pemandangan yang tampak hanyalah hutan yang telah disulap jadi kebun sawit. Sesekali tampak ladang nanas. Karena sawitnya pun masih kecil-kecil, jadi kami seperti melaju diantara padang gambut. Benar kata Bu Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, hutan Kalimantan memang sudah banyak jadi kebun sawit, banyak yang nggak perawan, hehehe.

DSC06992

tugu makam juang Mandor Kabupaten Landak Kalimantan Barat

Naik turun, belak-belok, itulah jalurnya, tapi nggak curam. Akhirnya konvoi terhenti. Mobil paling depan bingung, katanya ladang kawan itu di sebelah makam, dan kami sudah sampai di komplek Makam Joang. komplek ini adalah kuburan para syuhada asal Kalimantan Barat yang gugur di masa penjajahan Jepang. Total ada 10  makam. Uniknya makam di sini tidak ada nisannya, semua rata dengan pasir. Mungkin dulu dikubur secara masal. Setelah muter-muter makam, kami pun menuju ladang.

Saya kira jalan-jalannya nggak sampai blusukkan sampai ke dalam-dalam, alias cuma di jalan aspal yang nggenah. Ternyata eh ternyata…sitika-ku harus mau dipaksa melaju ke jalan yang bukan  haknya, hadeuuhh….sempet bersitegang sama teman sekamar, kok ya sampe kesini-sini sich…, ya mau gimana lagi, semua nggak ada yang menyangka kalau ladangnya sampai sedalam itu, mau puter balik juga nggak bisa, lah wong jalannya cuma sebodi mobil. Bergesekan pula dengan semak belukar, alamak lengkap sudah penderitaan sitika. Untunglah doi baik-baik saja.

makan-makan

makan-makan

Ketegangan itu serasa hilang saat sampai di ladang. Apalagi setelah mencium aroma masakan lezat yang dihidangkan, ditambah perut yang lapar. Dengan lahap sajian itu kami santap. Ada delapan keluarga yang ikut dalam touring itu, mereka semua membawa serta seluruh anak-anaknya, jadi memang bener-bener rame acara kemarin itu. Di ladang banyak tomat yang masih hijau. Ladang itu memang awalnya hutan yang cukup lebat. Masih ada sisa-sisa batang pohon besar yang sepertinya sengaja dibakar, karena tampak begitu hitam seperti arang. Gelondongan kayu-kayu Kalimantan yang begitu kuat masih berserakan juga. Memang banyak masyarakat yang membuka ladang dengan cara membakar, karena lebih cepat, hal inilah yang akhirnya memicu kebakaran hutan. Ditambah lagi lahan gambut kalau kekeringan akan mudah terbakar dengan sendirinya.

foto bersama di saung tengah ladang mandor

foto bersama di saung tengah ladang mandor

Kesan saya dalam touring kali ini adalah nano-nano, rame rasanya,  ya senang, tegang, susah, sedih, puas semua jadi satu. Tapi pengalaman ini tak terlupakan.