Blog Archives

Keistimewaan Bulan Muharram

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Tanggal 1 Muharram diperingati sebagai tahun baru bagi seluruh umat muslim di dunia. Asal mula kata Muharram diambil dari kata dalam bahasa Arab “حرَّم” yang artinya diharramkan atau dipantang. Maksudnya pada bulan tersebut dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah.

Muharram adalah salah satu bulan dari empat bulan yang dinyatakan sebagai bulan haram. Yaitu bulan Dzulqoidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Keempat bulan tersebut adalah bulan larangan untuk berperang dan pertumpahan darah bagi umat islam.

Bulan Muharram menjadi bulan istimewa yang disebut dalam beberapa hadis Rasulullah SAW. Di  dalamnya terdapat puasa Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Pada hari tersebut Nabi Muhammad SAW melakukan puasa sunnah. Dalam hadis juga disebutkan bahwa puasa pada hari tersebut mempunyai keutamaan dapat menghapus dosa-dosa setahun.  Sebagaimana yang terdapat dalam beberapa hadis sohih berikut :

حَدَّثَنِى قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِى بِشْرٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ ».

 

Artinya : dari Abu Hurairoh, beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah (bulan) Muharram dan solat yang paling utama setelah solat fardu (yang lima waktu) adalah solat malam.” (HR. Muslim Bab Keutamaan puasa Muharram)

 

Secara spesifik, disebutkan puasa sunah yang dijalankan oleh Rasulullah SAW di bulan Muharram adalah puasa pada tanggal 10 Muharram yang dikenal sebagai hari Asyura atau puasa sunnah Asyura.

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنِ ابْنِ عُيَيْنَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى يَزِيدَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ .

Artinya : Dari Ibnu Abbas, beliau berkata : “Aku tidak pernah melihat Nabi SAW memilih satu hari untuk berpuasa yang lebih beliau utamakan dari hari yang lain, kecuali puasa pada hari ini, hari Asyura dan puasa bulan Ramadan. (HR. Bukhari dan Muslim Bab Puasa hari Assyura)

Puasa Asyura adalah puasa pada tanggal 10 Muharram. Dari hadis yang diriwayatkan dari Aisyah, sebelum ada perintah yang mewajibkan puasa di bulan Ramadan, Rasulullah menyuruh kaumnya untuk berpuasa pada hari Asyura. Tapi setelah perintah puasa Ramadan turun, maka puasa Asyura tidak lagi diperintahkan. Bagi yang mau silakan puasa, bagi yang tidak mau silakan berbuka.

Hari Asyura juga hari saat nabi Musa as mengalahkan Fir’aun. Sebagaimana dalam hadis berikut :

قدم النبي صلى الله عليه و سلم المدينة فرأى اليهود تصوم يوم عاشوراء فقال ( ما هذا ) . قالوا هذا يوم صالح هذا يوم نجى الله نبي إسرائيل من عدوهم فصامه موسى . قال ( فأنا أحق بموسى منكم ) . فصامه وأمر بصيامه

Artinya : “ Nabi SAW tiba di Madinah, dan melihat orang Yahudi sedang berpuasa Asyura, lalu beliau bertanya : puasa apa itu? Mereka menjawab : ini adalah hari baik, hari ketika Nabi Musa as menang melawan musuhnya. Kemudian Rasulullah berkata : Aku lebih berhak (dekat hubungannya) terhadap Musa dibanding kalian. Maka Nabi pun berpuasa dan menyuruh kaumnya juga berpuasa.”

Yahudi menjadikan hari Asyura sebagai hari raya mereka. Bagi mereka hari Asyura adalah hari baik untuk mereka, karena hari itu nabi Musa as menang melawan musuh-musuhnya. Nabi Musa as selamat dari kejaran Fir’aun. Akhirnya Firaun tewas tenggelam di laut merah. Rasulullah merasa bahwa dirinya dan kaumnya lebih dekat hubungannya dengan Nabi Musa as, untuk itu beliau pun berpuasa dan juga menganjurkan puasa kepada umatnya.

Karena Yahudi pun berpuasa di hari yang sama, maka Rasulullah ingin membedakan puasa umat islam dengan yahudi dengan menganjurkan juga berpuasa sehari sebelum tanggal 10 Muharram. Sehingga disunnahkan bagi umat islam untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram untuk membedakan dengan puasanya kaum Yahudi.

Wallahu A’lam Bisshowaab.