Monthly Archives: December 2022

Mendaki Bukit Wairinding Sumba Timur NTT

Bukit Wairinding menjadi destinasi jalan-jalan kami di hari terakhir tahun 2022. Terletak 25 km dari Kota Waingapu, kami memulai perjalanan dari rumah kami di Pakamburung sekitar pukul 8 pagi waktu Indonesia Tengah (WITA) dan sampai sekitar hampir pukul 10.

Kok lama? Iyah, kami memacu si March dengan teramat santuy. Hanya 40 km/jam. Jalanan menuju Bukit juga menanjak mulai dari batas kota. Pokoknya sangat alon-alon. Ketika hanya beberapa kilo lagi sampai, Baba ngajak ngopi dulu. Di sebuah rest area sederhana yang menjual kripik pisang dan kacang tanah sangrai. Hawa sejuk mulai menyapa kami di sana. Jalanan menuju Bukit Wairinding dari Kota Waingapu sangat mulus. Tak ada satu pun jalanan yang rusak.

Seharusnya kami sudah sampai 10 menit dari tempat rest area itu ke lokasi pintu masuk bukit. Tapi karena mau jalan-jalan dulu, akhirnya kami mbablas. Melewati jalanan menuju Lewa. Arah Waikabubak Sumba Barat. Setelah itu kami putar balik ke arah Bukit Wairinding. Pemandangan di kiri dan kanan kami adalah perbukitan Savana yang menghijau. Hampir sejauh mata memandang adalah bukit. Itulah mengapa pulau Sumba dijuluki pulau seribu bukit.

Destinasi Bukit Wairinding tepat berada di pinggir jalan. Untuk masuk ke lokasi kita bayar tiket 5 ribu/orang. Kalau mau sewa properti foto seperti kain tenun Sumba harganya 50 Ribu. Kalau mau foto naik kuda bayar 50 ribu lagi. Kalau cuma mau foto dengan kuda dengan latar belakang gugusan bukit yang indah, bayar 25 ribu. Hehehehe. Lumayan buat penghasilan warga setempat. Kalau nggak mau juga nggak papa. Mereka nggak memaksa kok. Mereka sopan.

Agak ngeri-ngeri sedap juga naik kuda di atas bukit. Takut kuda jalan sendiri. Terus kita nggak bisa mengendalikan. Hehehe. Untung saja bapak pemilik kudanya sigap. Sehingga si kuda tampak patuh sekali dalam bimbingan pemiliknya. Di foto ini sebenarnya Ausam itu takut. Posisinya agak miring-miring. Dan akhirnya Ausam pun nggak mau lama-lama di atas kuda.

View di Bukit Wairinding amazing. AWSOME. Pokoknya menakjubkan. Mata sangat dimanjakan dengan hamparan Savana yang sedang menghijau karena musim hujan. Udara berhembus dengan sejuk. Siang itu, angin bertiup cukup kencang sehingga beberapa kali topiku dan Ausam terbang ditiup angin. Seharusnya tadi pakai jaket. Biar jilbabnya nggak berkibar-kibar ke sana kemari. Tapi Alhamdulillah kami sangat senang bisa menikmati pemandangan bukit Savana yang mempesona di Wairinding.

Di lokasi pintu masuk sudah ada fasilitas berupa toilet. Tapi untuk pelancong muslim, mohon maaf, di sana belum ada mushola karena penduduk wilayah sini sebagian besar non muslim. Ada sebuah warung sederhana di dekat lokasi penjualan tiket. Para penjaga di sana juga ramah. Anak desa setempat juga sopan. Ia mengucapkan permisi ketika hendak meninggalkan kami yang tadi mengajaknya berbincang. Sebuah tata Krama yang baik.

Jika kalian berencana untuk melancong atau liburan ke Indonesia Timur, Pulau Sumba harus kalian masukkan ke dalam list jalan-jalan. Cobalah ke Sumba Timur. Sumba Tengah dan Sumba Barat. Karena Pulau Sumba memang Luar Biasa.